Mengenai Saya

Foto saya
Menjadi beriman mungkin bukan lagi menjadi tujuan utama banyak orang.

Selasa, 20 Desember 2011

Dari Ciputat sampai Glodok Kota

Aku sayang padaMu...
ah sekarang saja kukatakan-jika nanti kegelapanpun tak mampu sembunyikan asa di hatiku.
Jangan kamu dekat tetapi jauh.
Jangan kamu jauh tapi dekat.
nanti kemanakah dapat aku cari kehangatan?-jika matahari makin terasa bekukan jiwa?

Hidup ini telah termakan oleh perangkap angka-angka
sehingga nafaspun bermakna hutangku pada Yang Kuasa

Betapa sempit kurasa kota ini,
dari ciputat-glodok kota bisa kutempuh dalam sejam saja.
dengan jalan yang dipenuhi keragaman maksud jahat dan baik.

Hidup ini makin terasa sebuah Tugas.
"mencari cinta",kata Arjuna
atau karena kesalahan manusia pertama waktu itu, arti kehidupan menjadi sebuah kefanaan.
Karena sudah disamar-ratakan oleh ajaran iman yang dangkal
Kepercayaankupun dimakan usia, tak berguna, dibuang bagaikan kentut! yang ditinggal pergi penciptanya

Cinta ini tak habis-habisnya dimakan rayap.
Mungkin tak layak disucikan, karena atas nama angka kesuciannya dapat saja dijual belikan.
Laki-laki menjadi alat kuasa, sehingga cinta sejati hanya bisa berdiri di atas gedung
berharap disusul-tapi segera terjun dan mati
yang menyusulpun ikut mati.
Sayang sekali seperti harta, cinta tak dibawa mati.

Keterpaksaan jadi niat yang berlebih
ketakutan spiritualitas yang utama dan dipaksakan
makin terseretlah oleh dorongan "anjingnya setan" yang membutakan para orang tua,
tanpa sadar meng-Abuse dan meng-Eksploitasi anak mereka sehingga masuk media Massa yang berat dosa

Kedamaian hanya ada di akhir sebuah mitos dan epig
Ketentraman cuma wacana dan cinta disebut sebagai kebodohan manusia
Tetapi aku, sungguh tak ngerti tentang gengsi
dia sangat baik, putih, tapi kasihan dia dipakai setan buat media cari uang dan angka-angka keserakahan
dan kesejahteraan omong kosong.

Sayang, Dunia kali ini sudah terlampau babak belur
begitu pula hariku memikirkanmu
Ternyata ada sebuah harapan yang selalu datang untuk memberi kesaempatan bahagia, tapi malah aku tolak.
Karena bingung, Siapa Tuhan? Siapa Iblis? Benar atau Salah?

Sayangku, janji
Gengsi atau apapun telah tenggelamkan diriku dalam langit tak bertepi
Tapi sungguh kamu adalah kelemahanku dalam peperangan melawan kebinasaan, sekaligus kekuatan.
Aku suka padamu sejak kau bantu aku memikirkanmu dari dulu
karena kau seperti harapanku

Aku cinta padamu dalam waktu ini setengah delapan malam, dalam uang 3 miliar, yang tak menolong hutan Indonesia dalam kepunahan atau orang miskin yang sejahtera dalam badannya yang terbakar.
ah sayangku, kau ada dalam dialog kegalauanku sekarang.
Tak henti
Tak diam
Tak tenang
tak kuasa
tak mengapa asal akupun telah bahagia karenamu
cintamu pada kehidupan ini
hanya cukukp tersenyum semua kembali baru...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar