Mengenai Saya

Foto saya
Menjadi beriman mungkin bukan lagi menjadi tujuan utama banyak orang.

Selasa, 03 Juli 2012

"Life's an adventure" my trip jouney


"Life's an adventure"
my trip jouney

Hidup ini adalah sebuah petualangan yang besar buat gue. 
Bertualang artinya bisa pergi kemana saja gue mau, mau sendiri atau dengan sahabat. Bisa jalan kaki, atau hanya duduk di depan layar komputer, atau juga saat dalam mimpi. Artinya gue bisa menembus batasan-batasan dalam diri gue untuk melihat jauh dan melihat secara langsung. 
Sampai akhirnya gue menemukan batasan-batasan dalam diri gue, dan gue akan selalu terpacu untuk melampauinya lagi dan lagi.
Bertualang itu sangat menarik, gue merasakan hidup ini penuh makna karena hidup ini adalah sebuah petualangan. 
Dalam hidup ada sesuatu yang pasti dan sesuatu yang tidak pasti. 
Ketidakpastian dalam hidup itulah yang membuatnya menarik, karena saat itulah makna petualangan baru bisa dirasakan. 
Kepastian dalam hidup ini cuma satu, "Petualangan pasti akan berakhir", kita semua akan mati (alias istirahat). Bertualang juga bukan berarti kita melupakan persiapan. 
Tapi jika "segala sesuatu sudah dapat dipastikan" juga pasti tidak akan menarik buat gue.


Dalam setiap termin yang gue lalui, cuma satu yang gue pegang "Bapa selalu menyertai gue kemana gue pergi". 
Gue selalu mencoba membuka diri terhadap apapun yang datang dan juga pergi dalam hidup gue. 
Bukan menerimanya mentah-mentah tapi melihatnya sebagai pengalaman rohani yang meyakinkan bahwa Bapa selalu menyertai. 
Jadi, pengalaman gue baru-baru ini adalah backpacker ke SEMPU-BROMO-JOGJA bersama KEY Adventure.

Berangkat dari stasiun Senen naik kereta ekonomi jurusan Malang. 
Harga Tiket: Rp. 45.000-berangkat jam 14.00, sampai di Malang jam 09.00. 
Sarapan di Nasi Pecel, 1 porsi + ayam goreng + Air Putih= Rp.8000,-
Karena kami ber-15 maka, sewa 2 Angkutan Kota AMG, Rp.225.000,- sampai Sendang Biru. Perjalanan 2 jam jika tidak macet. 
Berangkat jam 11.00. 
Berhenti sebentar untuk sewa perlengkapan kemping di Malang, lokasinya namanya Do-Rent bisa lihat http://www.indobackpacker.com/tag/harga-sewa-tenda-di-do-rent-malang/
Sampai Sendang Biru jam 13.15, makan siang. 
Wajib mengurus ijin dan menyewa Tour Guide atau porter yang bisa "buka jalan" ke Pulau Sempu. 
Kemudian jam 14.00 menyebrang ke Pulau Sempu dengan perahu nelayan, sekitar 10 menit perjalanan. Biaya tergantung proses tawar menawar.

Makan siang ada:
Sate Ayam/Kambing, bakso Rp.5000,- (pesannya pake bahasa jawa) karena kemarin teman ada yang pesan pakai bahasa Jakarta harganya jadi Rp.7000,-. 
Cilok seporsi Rp. 1000,- udah banyak.

Pulau Sempu seperti apa sih??
Ini gue kasih gambarannya. Kata orang sih mirip dengan Pulau Ko Phi-Phi di Thailand, yang jadi lokasi syuting film BEACH Leonardo Di Caprio.


Jika kita di Pulau sempu wajib menyewa Porter alias Tour Guide alias Juru Kunci yang kenal daerah tersebut. 
Diharapkan kita jangan 'sok tau' atau 'sombong' di daerah itu. Beberapa penduduk di daerah situ menceritakan peristiwa 'orang hilang' atau 'tersesat' atau lebih tepatnya disesatkan di Pulau tersebut. 
Pulau ini adalah wilayah konservasi alam, diharapakan kita juga menjaga lingkungan, kebersihan dan kelestarian pulau Sempu ini. 
Foto di atas hanyalah 1 titik wisata yang bisa dikunjungi dalam pulau ini, yang sebetulnya ada 15 titik lain. 
Keterbatasan waktu yang gue miliki maka cuma bisa sampai di titik ini. 

Persiapan fisik dan perbekalan harus dilakukan. 
Dalam track kering perjalanan menyusuri hutan dapat dilakukan sekitar 2 jam berjalan kaki. Jika track basah, bisa lebih dari itu, dan otomatis tenaga yang dikeluarkan juga lebih besar. 
Salah satu cerita adalah, waktu perjalanan menuju ke lokasi, gue berpapasan dengan cewek gendut, sedang dalam perjalanan kembali. 
Besoknya setelah kita selesai, kami mendapat kabar cewek itu kemarin koleps di tempat penjemputan kapal. 
Setelah dibawa ke Sendang Biru dia tewas. 
Gak lucu dong pas liburan kita kehilangan nyawa, atau teman kita tewas?. So, persiapan fisik perlu, dan selalu ikuti panduan Tour Guide. 
Jangan memaksakan diri. Minta juga nomor hand phone Tour Guide dan juga tukang perahunya supaya bisa diminta jemput!

Setelah perjalanan yang melelahkan karena medan yang sangat sulit, semuanya akhirnya bisa dilewati. 
Gue sampai di lokasi. 
Semuanya setimpal, badan akan terasa tidak sabar untuk langsung menceburkan diri di laguna tersebut. 
Tapi perhitungkan juga jika sampai dilokasi jam 16.00 maka lebih baik untuk mendirikan tenda lebih dahulu, kalau sudah gelap gak ada listrik. 
Ingat juga disana tidak ada air tawar bersih, maka harus bawa air mineral.

Jika berenang ada beberapa aturan yang tidak boleh dilakukan di Pulau Sempu. 
Tour Guide selalu mewanti-wanti kita untuk berenang menjauhi karang bolong, karena karang itu berbahaya jika dinaiki. 
Terbukti dalam perlajanan gue kesana ada seorang pengunjung yang terhantam ombak dari Samudera Hindia, jatuh di karang-karang tajam tersebut, untungnya tidak mati di tempat, namun dia luka parah di bagian kaki dan tangan. 
Separah apa?, 
pahanya jebol, lengannya sobek (bisa dibayangkan sendiri). 
Jangan harap dapat pertolongan yang berkualitas, karena lokasi tersebut jauh dari Rumah Sakit.
Jadi, selalu waspada di lokasi tersebut, karena masih banyak hewan liar dan kondisi alam sulit diprediksi.
Setelah bermain-main, hingga esok hari. gue persiapan balik melalui rute yang sama. Menuju lokasi yang gak kalah mengasyikannya yaitu Bromo.
Di Sendang Biru menyewa ELF yang memang sudah dipesan untuk mengantar ke Bromo. Lama perjalanan 3 jam melalui Pasuruan jika langsung. 
Tapi gue dan kawan-kawan memilih untuk makan di  Burger Buto. Ukuran burger 17 cm harga Rp.10.000.-, dan Buto Ijo 25cm diameternya harga Rp.27.000,-
Di Bromo bisa menginap di Homestay, "Pak Mantri", sangat nyaman tempatnya. 


Apa yang dikejar di Bromo? sudah pasti Sun Rise nya.
jika tidak mempersiapkan kupluk atau sarung tangan di sana dijual perbuahnya dengan harga Rp.5.000,-.
Udara memang akan semakin dingin jika mengarah pukul 3.00. 
Untuk bisa sampai ke pananjakan 1 tepat waktu sebaiknya berangkat sekitar pukul 3.30 pagi. 
Waktu yang tepat tidak teralalu dini juga tidak terlalu siang. Berangkat jangan lupa untuk menyewa Jeep. 
Untuk penyewaan bisa menghubungi si pemilik Homestay, yang akan langsung menghubungi pemilik Jeep. Semua tergantung proses tawar menawar anda. 
Biaya Jeep terpisah dari biaya masuk Bromo, maka nanti anda akan diminta uang masuk.

Melihat Sun rise sudah, maka dengan jeep anda juga di antar untuk ke lautan pasir dan ke puncak bromo. 
Jika lelah berjalan anda dapat naik kuda, harga naik kuda pp (pulang pergi) 100k, sangat mahal, jadi sebaiknya jalan kaki. 
Usai mengitari dan berwisata di Bromo, baiknya untuk membeli oleh-oleh di Malang. Yang terkenal memang Es Krim OEN, tapi mahal, tetapi dapat memilih tempat lain untuk beli keripik buah, dll.

Setelah perjalanan di Malang berakhir, gue sendirian melanjutkan perjalanan ke Jogja, dan yang lain kembali ke jakarta, dengan tiket Bus Eksekutif Rp.260.000,- Kramat Djati-Lebak Bulus.
Pikir gue, gue bakal dapat bus dari Malang-Jogja ternyata kehabisan, sedikit pusing mulai bertanya alternatif lain yaitu travell. Harga tiket Rp.130.000,-. 
Berangkat jam 19.00. 
Posisi waktu itu masih pukul 14.00. alhasil harus menunggu sekitar 5 jam di terminal Arjosari.
Di terminal sempat mandi, harga Rp.2000,-, dan tidur di Mushola. 

Pada saat inilah sangat terasa Bapa sudah merancang semua yang indah buat gue. 
Di saat semua rencana gue gagal terlaksana Bapa menyelamatkan. 
Gue dapat tiket travell, dan di dalam banyak orang yang di kenal dan dekat secara spiritual. 
Merasakan nyaman dan aman. 
Merasa ada di jalan yang tepat untuk menuju Yogyakarta, kota paling gue cinta.


Jika naik travell maka harus menjemput penumpang dari rumah ke rumah dulu. 
Gara-gara itu gue jadi mengenal seluk beluk kota Malang. 
Kemudian travell berhenti di rumah makan utama, di daerah madiun, sekitar jam 23.30. Berangkat dari kota Malang jam 20.00, sampai Jogja pukul 07.00. 
Benar-benar sampai kampung halaman pukul 08.00.