Mengenai Saya

Foto saya
Menjadi beriman mungkin bukan lagi menjadi tujuan utama banyak orang.

Senin, 02 April 2012

CAT.PENG!

Mendengarkan kisah di sore ini, jadi inget kalo punya Cat. Peng!.Dan merasa perlu juga untuk dituliskan kembali di blog ini. Supaya gue bisa ingat tulisan-tulisan gue dulu sebagai pengalaman yang telah dialui.
Sekaligus bisa belajar lagi kalo-kalo gue jatuh di lubang yang sama atau mirip.

Memang gue belajar dari setiap pengalaman yang gue lalui, tapi kadang gue juga lupa hal-hal penting apa yang bisa buat gue saat itu bisa bangkit lagi, kalo istilah anak jaman sekarang "move on". Beberapa catatan dan pertistiwa...MOVE ON yang saat ini sering dialami oleh banyak anak muda sedikit banyak diidentikkan dengan masalah percintaan. Jadi, Cat. Peng! gue yang pernah gue buat dulu tentang masalah ini adalah:

1) "Banyak orang yang lebih tua bilang dan berteori tentang bangkit (move on), tapi mereka sendiri ketika mengalaminya gak pernah bisa mempraktekan teori mereka sendiri ke dalam kehidupannya (alias teori hanya menjadi bau mulut dan gak pernah bisa dilaplikasikan). Dan kebanyakan mereka yang gak banyak bicara cukup bercerita tentang pengalamannya saja justru yang lebih masuk dan memberikan pertimbangan yang baik."

2) "Banyak orang pengen tau kisah cinta orang lain (alias kepo) dan berusaha menasehati orang yang mengalami situasi "ngedrop" seperti yang gue alami, dan bertindak seolah-olah seperti seorang yang sangat bijak, pintar, tau segalanya, mengaku sangat mengerti keadaan yang gue alami. Sebenarnya malah gak tau apa-apa dan belajar dari kisah "ngedrop" nya gue (alias manfaatin keadaan sebagai situasi pembelajaran)."

3)"Gue lebih pilih orang yang apa adanya dan blak-blakan bicara, nyakitin gue di saat itu tapi menampar gue dan bisa menyadarkan gue akan keadaan gue. Saat itu mereka ngebantu banget. Tetapi setelah itu, ada yang gak peduli lagi, atau malah ngejek-ngejek gue, yang ada gue malah punya masalah emosional yang baru"

4)"Kadang saat curhat, kata-kata gue(cerita gue) menjadi berlebihan. Dan gue pikir itu akan mambuat gue baikan ternyata gak sama sekali. Ternyata sesudahnya setelah gue mengatakannnya (membesar-besarkannya) itu malah membuat beban gue bertambah berat atau bertambah besar seiring bertambahnya cerita "ngedrop" gue itu."

5)"Satu-satunya hal yang gue butuhkan adalah orang yang dapat diajak bicara, dan pada saat itu gue bisa menjadi diri gue apa adanya, tanpa perlu melebih-lebihkan cerita gue. Sayangnya gak banyak orang siap untuk menjadi orang yang mau mendengarkan gue, gak banyak orang juga yang membuat gue siap dan trust untuk bercerita, gak banyak orang juga yang bisa membuat gue nyaman bercerita tanpa melebih-lebihkan sesuatu karena dasarnya dia sudah tau semua tentang gue."

6)"Sebenernya jawabannya cuma satu, tapi untuk mencapai yang satu kita perlu sampai ke pemahaman yang bener dulu tentanghakikat hidup (buat apa kita hidup dan kemana kita setelah hidup ini). Kalo udah paham pasti jawabannya cuma satu, cuma balik ke Bapa."

7) "Bapa tau segalanya tentang gue, Bapa tau kenapa gue harus ngalamin semua kekacauan ini, Bapa selalu beri gue kasih dan berkat-Nya yang berlimpah sampai gue gak tau lagi gimana cara menampungnya. Bapa sayang banget sama gue sampai gue gak tau gimana balesnya dan sampai gue rasanya malu banget dengan keadaan gue. Bapa tau cerita gue tanpa gue perlu melebih-lebihkan atau mendramatisir cerita gue. Bapa siap dengerin semua cerita gue dan sepertinya Dia gak sabar untuk peluk gue erat-erat."

8) "Bapa gak cuma diem aja kok, jadi jangan cuma cerita ngedumel dan teriak-teriak doang, tapi gue juga perlu buka hati gue untuk dengerin apa yang Bapa minta dan gue harus lakukan seperti apa yang Bapa minta. Memang saat "ngedrop" gini gue emang susah banget ngerti apa yang Tuhan mau, jadi "TERIMA" kenyataan yang ada "jangan dilawan", "ikutin aja", "tunggu dan lihatlah apa yang terjadi.....", gitu aja kok repot"

9)"Pengalaman "ngedrop" ngebuat gue rusak, nilai turun, kehilangan pegangan, kehilangan kepercayaan, sakit hati dan segala macam hal negatif yang mengikutinya. Lalu muncul deh sebuah ingatan, "sejak ketemu dia nilai gue bagus..." sejak putus "jadi jelek semua....". Gue sadar ini cuma masalah motivasi dasar gue. Gue sadar...kesalahan gue adalah menaruh motivasi gue kepada hal-hal dunia seperti pacar gue, barang-barang kesayangan gue, orang tua gue, teman gue, kakak senior gue, guru gue, cita-cita gue yang sifatnya menonjolkan kesombongan gue, tanpa ngerti dasar dimana gue harus menaruh motivasi gue itu."

10)"Sejalan dengan itu semua gue baru sadar, gak perlu kita mengikuti kata-kata yang bunyinya: "Gantungnya (taruhlah) cita-citamu setinggi langit", gue rasa itu kejauhan dan bukan gue banget. Gue cuma perlu taruhlah cita-cita gue di dasar hati gue yang paling dalam, dan paling inti dari diri gue, gue jaga baik-baik biar Bapa yang pelihara, karena di sanalah Dia tinggal, dan gue cuma benar-benar "Trust" sama Bapa dan biarin Dia yang ngebentuk gue sebagaimana adanya.
Menaruh segalanya kepada Bapa, gue gak bakal kecewa dan gue percaya itu. Kalo pun saat itu gue kecewa pasti gue lagi lupa samahakikat hidup gue, dan Bapa pasti ingetin gue selalu, sekali lagi karena Bapa sayang banget sama gue, juga sama semua orang, dan semua sama, gak ada yang lebih dan ada yang kekurangan sama, dan setiap saat tanpa gue sadarain atau gue rasain bener-bener"


Felicia: "Ron ini bagus, ini ngebantu gue banget, thx yo....sampai ketemu di sana, huehuehue -luv u-"

Jadi Eron ketika lu ngalamain hal yang sama inget lagi yah....lu pernah nulis ini

             Hieronymus, Jakarta, 23 September 2001.

Oke, itulah yang Cat.Peng! yang gue tulis dulu...dan dikomentari sama seseorang yang sudah berbahagia dengan Bapa sekarang :) semoga ini bisa berguna buat gue di masa kini dan di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar